KELINCI KECIL PEMBERANI
Di suatu cerita hiduplah seekor kelinci kecil
yang sangat lucu. Kelinci itu
tinggal di sebuah desa kecil yg berada jauh dari hutan. Kelinci ini hidup tidak
sendirian. Ia di temani oleh 2 orang kakaknya. Kedua kakaknya itu bertubuh
besar. Kakak-kakaknya itu sering kali berbuat iseng dengannya. Tetapi ia tetap
tahan dengan perbuatan kakak-kakaknya itu. Nama kakak yang pertama adalah Mino dan seekor lagi bernama Meku. Kelinci kecil yang malang inipun bernama
Momo.
Di
suatu pagi mereka sedang bermain di luar. Tetapi seperti biasa, Momo selalu di
kucilkan oleh kedua kakaknya. Maka dari itu, Ia bermain sendirian. Terkadang ia
sering bebuat jahil kepada orang sekitar agar ia mendapatkan perhatian dari
orang sekitar. Kemudian Momo melihat ada beberapa wortel. Kemudian timbullah
pikiran untuk berbuat iseng.
“
Wah , ada wortel yg enak tuh sepertinya, lebih baik aku ambil saja, toh saat
ini perutku juga sudah tidak bisa di ajak kompromi,” pikir Momo.
Saat
itu, ia diam-diam mendekati tempat berkumpulnya wortel itu. Lalu saat tidak ada
orang, ia mengambil 2-3 buah wortel dan kemudian kabur. Ia pergi ke tempat yang
sepi untuk memakannya. Saat sudah menemukan tempatnya, ia mencoba memakannya.
Tapi ternyata rasanya sangatlah tidak enak. Setelah diselidiki ternyata wortel
itu adalah wortel yang tidak terpakai untuk produksi karena kualitasnya
sangatlah buruk. Akhirnya, Momo memahami kalau mengambil barang dengan mencuri
maka hasilnya juga tidak akan bagus. Lalu Momo kebingungan mau melakukan apalagi.
Setelah
itu , ia melihat kedua kakaknya pergi masuk ke dalam hutan yang di sebut
penduduk desa sebagai hutan terlarang karena banyak sekali hewan buasnya.
Momopun mengikuti kedua kakaknya itu. Ia terus mengikutinya sampai ke dalam
hutan. Hutan itu belum pernah Momo masuki. Hutan yang gelap dan terdapat
kengerian di dalamnya. Setelah terus mengikuti kedua kakaknya , lama kelamaan
kedua kakaknya itu hilang. Memang kabut yang ada di hutan itu sangat tebal.
“
Kemana si kakak ya ?” pikir si Momo.
Ia
terus berjalan mengelilingi hutan itu. Tetapi setelah sampai di pertengahan
hutan, ia kebingungan harus pergi kemana lagi.
“
Huh, si kakak pergi kemana sih!! Lebih baik aku kembali saja ke rumah. Tapi aku
lupa jalan pulangnya. Bagaimana ini ?” Momo kebingungan.
Ia
pun berjalan-jalan mengelilingi hutan tersebut , tetapi selama itu , ia tidak
kunjung menemukan jalan keluar. Semakin banyak suara-suara aneh di hutan yang
membuat tubuh Momo merinding. Tiba-tiba ia mendengar suara kelinci yang meminta
tolong.
“TTOOOLLLOOONNNGG!!!!”
teriak seekor kelinci.
“
Waduh , ada kelinci yang meminta tolong, tapi aku kan sendirian, kalaupun harus bertengkar
pasti aku kalah. Tetapi sepertinya aku mengenal suara ini.” Renung si Momo.
Ternyata
setelah di dengar lebih teliti lagi itu suara kedua kakak Momo. Momo pun
menghampiri asal suara itu. Ia terkejut melihat kedua kakaknya sedang terjebak
di dalam kerumunan serigala. Momopun mencari cara untuk mengalihkan perhatian
serigala itu.
Momo
melemparkan batu ke arah semak-semak. Sebagian dari serigala itu pun
mengejarnya dan saat mengejarnya ternyata di belakang semak itu adalah sungai.
Serigala itu pun jatuh dan hanyut di sungai. Kemudian Momo memikirkan cara lain
lagi agar serigala lainnya bisa di lumpuhkan.
Ia
melihat bahwa serigala itu mengepung seperti bentuk barisan.
Momo menemukan seutas tali panjang. Ia
kemudian naik ke pohon dan mengikat tali ke batang pohon. Selanjutnya ia
mengikatnya lagi ke batang pohon yg telah tumbang tetapi ukurannya tidak begitu
besar. Momo menjatuhkan batang pohon itu yang kemudian mengayun ke arah
serigala-serigala tersebut.
Serigala
itu terkena batang pohon itu dan kemudian mereka terlempar. Momo berteriak
kepada kakak-kakaknya agar melarikan diri.
“
Lari kak, mereka hanya berhenti beberapa saat saja. Sebaiknya kita lari sampai
menemukan jalan keluar dari hutan ini. “ ujar Momo.
Akhirnya
mereka bertiga melarikan diri. Tetapi masih ada satu serigala yang sadar dan ia
pun mengejar kami.
“
Wah , di belakang kita masih ada yang mengejar. Kita harus cepat , Kak.” Kata
Momo.
Kami
bertiga terus lari dengan cepat hingga menemukan cahaya yang sangat terang.
Cahaya itu adalah jalan keluar dari hutan ini menuju desa. Kami terus berlari
dan akhirnya bisa keluar dari hutan itu.
Serigala
yang tadi mengikuti kami juga keluar dari hutan itu, tetapi banyak warga desa
yang kemudian menyerangnya dengan peralatan seadanya dan serigala itupun
kembali ke hutan. Kami akhirnya selamat dari serigala dan hutan terlarang
tersebut. Kami bertiga berjanji tidak akan pernah mengunjungi hutan itu lagi.
Setelah
itu sikap kakak terhadapku berubah. Mereka menjadi baik dan tidak pernah
berbuat jahil terhadapku lagi karena mereka sudah ku tolong di saat peristiwa
hutan yang lalu. Hidup kami pun lebih tentram sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar